Siapa sih yang tidak kenal tempe? Bagi sebagian besar masyarakat Indonesia yang tinggal dipedesaan tempe merupakan salah satu makanan wajib sebagai pendamping nasi. Tempe merupakan produk fermentasi kedelai oleh kapang Rhizopus sp. Walaupun harganya relatif murah, nutrisi yang terkandung di dalamnya tidak dapat diremehkan. Mau tahu apa saja nutrisinya? Berikutbeberapa alasan, mengapa tempe tetap penting berada di piring nasi kita
1. Sumber Makronutrisi
Tempe memiliki kadar protein nabati yang tinggi, lemak, serta karbohidrat. Selama fermentasi, komponen protein dan lemak dalam kacang kedelai dipecah sehingga lebih mudah dicerna. Jumlah asam lemak bebas, termasuk asam lemak tak jenuh esensial, meningkat. Seperti kita ketahui, asam lemak tidak jenuh dapat menurunkan kadar kolesterol dalam tubuh sehingga menurunkan risiko aterosklerosis.
2. Sumber Mineral
Bukan saja sebagai sumber protein, tempe juga mengandung sejumlah mineral seperti besi, seng, tembaga, dan mineral lain. Konsumsi tempe secara teratur akan menghindarkan seseorang dari anemia akibat kekurangan mineral zat besi. Dalam kacang kedelai, terkandung senyawa asam fitat yang dapat mengganggu absorbsi mineral dalam tubuh. Melalui proses fermentasi, asam fitat ini diurai oleh enzim fitase yang dihasilkan oleh kapang tempe menjadi fosfor dan inositol. Dengan terurainya asam fitat, mineral-mineral tertentu dalam tempe menjadi lebih mudah untuk diabsorpsi tubuh.
3. Sumber Vitamin
Tempe juga merupakan sumber vitamin B, terutama vitamin B12 yang berperan dalam pembentukan sel darah merah. Selain vitamin, fermentasi oleh kapang Rhizopus juga menghasilkan antibiotik yang menghambat pertumbuhan bakteri. Antibiotik ini melindungi usus dan memperbaiki sistem pencernaan setelah diare.
4. Sumber Antioksidan
Selain mengandung berbagai komponen gizi yang disebutkan di atas, tempe mengandung antioksidan kelompok isoflavonoid. Dalam kedelai terdapat tiga jenis isoflavon, yaitu daidzein, glisitein, dan genistein. Penelitian yang dilakukan di Universitas North Carolina, Amerika Serikat, menemukan bahwa genistein dan fitoestrogen yang terdapat pada tempe dapat mencegah kanker prostat dan payudara
1. Sumber Makronutrisi
Tempe memiliki kadar protein nabati yang tinggi, lemak, serta karbohidrat. Selama fermentasi, komponen protein dan lemak dalam kacang kedelai dipecah sehingga lebih mudah dicerna. Jumlah asam lemak bebas, termasuk asam lemak tak jenuh esensial, meningkat. Seperti kita ketahui, asam lemak tidak jenuh dapat menurunkan kadar kolesterol dalam tubuh sehingga menurunkan risiko aterosklerosis.
2. Sumber Mineral
Bukan saja sebagai sumber protein, tempe juga mengandung sejumlah mineral seperti besi, seng, tembaga, dan mineral lain. Konsumsi tempe secara teratur akan menghindarkan seseorang dari anemia akibat kekurangan mineral zat besi. Dalam kacang kedelai, terkandung senyawa asam fitat yang dapat mengganggu absorbsi mineral dalam tubuh. Melalui proses fermentasi, asam fitat ini diurai oleh enzim fitase yang dihasilkan oleh kapang tempe menjadi fosfor dan inositol. Dengan terurainya asam fitat, mineral-mineral tertentu dalam tempe menjadi lebih mudah untuk diabsorpsi tubuh.
3. Sumber Vitamin
Tempe juga merupakan sumber vitamin B, terutama vitamin B12 yang berperan dalam pembentukan sel darah merah. Selain vitamin, fermentasi oleh kapang Rhizopus juga menghasilkan antibiotik yang menghambat pertumbuhan bakteri. Antibiotik ini melindungi usus dan memperbaiki sistem pencernaan setelah diare.
4. Sumber Antioksidan
Selain mengandung berbagai komponen gizi yang disebutkan di atas, tempe mengandung antioksidan kelompok isoflavonoid. Dalam kedelai terdapat tiga jenis isoflavon, yaitu daidzein, glisitein, dan genistein. Penelitian yang dilakukan di Universitas North Carolina, Amerika Serikat, menemukan bahwa genistein dan fitoestrogen yang terdapat pada tempe dapat mencegah kanker prostat dan payudara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar